Langsung ke konten utama

PEMBENTUKAN GAMET PADA MANUSIA

 

Pembentukan (Gamet) Sel Kelamin Pada Manusia

Image result for man and woman in love
Pada laki-laki proses ini disebut spermatogenesis, sedangkan pada perempuan disebut oogenesis.

Spermatogenesis

Saat sistem reproduksi pada laki-laki telah matang, akan ditandai dengan keluarnya air mani dari penis.

Biasanya air mani ini keluar pada saat seorang laki-laki mengalami mimpi basah. Umumnya mimpi basah terjadi saat anak laki-laki berumur 10 – 14 tahun.

Air mani sendiri merupakan campuran antara sel sperma dengan getah-getah yang dikeluarkan oleh kelenjar reproduksi.

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma pada laki-laki. Sel sperma dibentuk di dalam tubulus seminiferous.

Tubulus seminiferus adalah saluran  panjang yang berkelok-kelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya struktur yang membentuk testis.

Proses pembentukan sperma pada tubulus seminiferous terjadi secara bertahap. Diawali dari sel induk sperma (spermatogonium) yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium mengalami pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan mengalami  perkembangan sehingga terbentuk sel sperma (spermatozoa) yang memiliki ekor. Sel sperma yang terbentuk tersebut bersifat haploid (n).


Gambar Irisan Melintang Tubulus Seminiferus


Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan yaitu sel telur (ovum). Proses ini terjadi di dalam ovarium.

Berbeda dengan spermatogenesis (pembentukan sel kelamin laki-laki) yang dimulai ketika anak laki-laki berusia antara 10 – 14 tahun, oogenesis dimulai sebelum anak perempuan lahir.

Pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga 2.000.000, namun hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat anak perempuan puber dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang sempurna.

Sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus reproduksi perempuan.
Gambar Struktur Ovarium



Oogenesis dimulai saat seorang perempuan berada dalam kandungan. Sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n).

Selanjutnya, akan terjadi pembelahan secara bertahap baik pembelahan mitosis maupun meiosis. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid (n) dan tiga badan polar (polosit), sel inilah yang siap dibuahi oleh sperma.

Gambar Proses Pembentukan Sel Telur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi Makhluk Hidup (Penulisan Nama Ilmiah, Dasar dan Kriteria)

๐Ÿ™‹๐Ÿ™ŒSMPN MUARA KATI OO...YE!๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ Pada umumnya, hewan dan tumbuhan diberi nama dengan bahasa daerah di mana ia berada. Begitu banyaknya ragam bahasa dan dialek di bumi ini, maka suatu jenis makhluk hidup yang sama akan memiliki banyak nama. Hal ini bisa menimbulkan kerancuan. Contohnya, pepaya di Semarang dan Surabaya disebut kates, di Banyumas disebut gandul, di Jawa Barat disebut gedang. Padahal gedang oleh orang Surabaya berarti pisang. Keragaman nama boleh saja, dan tidak salah, karena itu adalah hasil dari proses budaya.  Untuk kepentingan keilmuan diperlukan standar penamaan agar tidak terjadi salah persepsi. Saat ini, pedoman penamaan makhluk hidup yang berlaku adalah nama ilmiah. Nama ilmiah pepaya sendiri adalah  Carica papaya . Adalah  Carolus Linnaeus , seorang ilmuwan asal Swedia yang meletakkan dasar cara pemberian nama makhluk hidup. Tata cara pemberian nama makhluk hidup ini dikenal dengan istilah binomial nomenklatur.  Berdasarkan sistem binomial nomenklatur tersebut, se

REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN

  Penyerbukan dan Fertilisasi Pada Tumbuhan ฤisamping alat reproduksi vegetatif, tumbuhan juga mempunyai sel kelamin yang berfungsi  sebagai alat perkembangbiakan/reproduksi. Karena itu selain reproduksi vegetatif/aseksual, tumbuhan juga bereproduksi secara generatif/seksual. Perkembangbiakan generatif/seksual melibatkan sel-sel kelamin. Perkembangbiakan generatif dimulai dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin  betina. Peleburan ini menghasilkan zigot, zigot inilah yang akan berkembang menjadi individu baru. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului oleh peristiwa penyerbukan yang kemudian diiringi oleh peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya atau sampainya serbuk sari ke kepala putik. Proses penyerbukan ini banyak melibatkan unsur lain di alam. Berikut adalah perantara penyerbukan pada tumbuhan Angin (Anemogami) Anemogami adalah penyerbukan yang dibantu oleh angin . Tanaman dengan bunga berukuran kecil, jumlah bunga banyak dan ringan, serta tid

REPRODUKSI VEGETATIF PADA TUMBUHAN ANGIOSPERMAE

๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ Reproduksi Aseksual / Vegetatif Alami Tumbuhan Angiospermae Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang bakal bijinya berada di dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah ini selanjutnya akan berkembang menjadi buah sedangkan bakal biji akan berkembang menjadi biji. Tumbuhan bisa bereproduksi dengan menggunakan bagian tumbuhan itu sendiri seperti akar, batang, dan daun. Reproduksi seperti ini disebut reproduksi vegetatif atau disebut juga reproduksi aseksual, karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses pembuahan atau fertilisasi. Tumbuhan dapat melakukan reproduksi vegetatif/aseksual karena memiliki sel meristem. Sel meristem adalah sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ. Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi vegetatif/aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induknya. Pada artikel ini kita akan mempelajari mengenai