Langsung ke konten utama

Pembelahan Sel

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚



Pembelahan sel merupakan proses yang terjadi pada setiap makhluk hidup. 

Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan ini terjadi akibat pembelahan sel. Secara umum ada tiga fungsi atau tujuan pembelahan sel, yaitu:

1. Fungsi Pertumbuhan


Salah satu ciri makhluk hidup adalah terus tumbuh. Pertumbuhan ini terjadi akibat penambahan ukuran atau peningkatan jumlah sel.

2. Perbaikan


Tubuh kita mempunyai mekanisme pertahanan yang luar biasa. Saat tergores pisau, tanpa diobati pun, luka gores itu akan tertutup dengan sendirinya selang beberapa waktu. Ini berkat andil sel yang memperbaiki jaringan tubuh.


3. Reproduksi


Berkembang biak juga merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Proses pembentukan sel kelamin yang diperlukan untuk proses reproduksi, dilakukan dengan cara pembelahan sel.


PEMBELAHAN SEL MITOSIS DAN MIOSIS


Pembelahan sel sendiri dibagi menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan miosis.

1. Pembelahan mitosis


Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang sama persis dengan sel induk. Layaknya sebuah mesin fotokopi.

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang susunan genetiknya sama dengan sel induk. Jumlah kromosomnya pun sama yaitu 2n (diploid).

Hampir semua makhluk hidup mengalami proses mitosis yang sama, kecuali pada prokariotik (makhluk hidup yang tidak memiliki inti sejati) seperti bakteri, virus dan ganggang biru.

Ada empat fase pembelahan mitosis yaitu: profase, metafase, anafase, dan telofase. Keempat fase ini dapat diamati pada gambar berikut.


2. Pembelahan meiosis


Jika pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan yang sama persis dengan sel induk, maka pembelahan miosis menghasilkan 4 sel anakan. Di mana tiap anakan memiliki hanya separuh dari jumlah kromosom sel induk (haploid atau sebanyak n).

Pembelahan meiosis terbagi menjadi dua tingkat yaitu meiosis I dan meiosis II. Fase-fase dalam tiap tingkat tersebut sama dengan pembelahan mitosis.

Pada tahap akhir pembelahan mitosis yaitu telofase, umumnya diikuti dengan pembelahan sitoplasma yang disebut dengan sitokinesis. Pada saat sitokinesis terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi sitoplansma sehingga terbentuk dua sel anakan.



Perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis dapat dirangkum dalam tabel berikut

 Item
Mitosis
Meiosis
Jumlah anakan
2 (dua)
4 (empat)
Kromosom
Sama dengan sel induk
Separuh dari sel induk
Jumlah kromosom anakan
2n (diploid)
n (haploid)
Jumlah fase pembelahan
4 (empat)
Profase
Metafase
Anafase
Telofase
2 (dua)
Meiosis I
Meiosis II


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN

  Penyerbukan dan Fertilisasi Pada Tumbuhan Đisamping alat reproduksi vegetatif, tumbuhan juga mempunyai sel kelamin yang berfungsi  sebagai alat perkembangbiakan/reproduksi. Karena itu selain reproduksi vegetatif/aseksual, tumbuhan juga bereproduksi secara generatif/seksual. Perkembangbiakan generatif/seksual melibatkan sel-sel kelamin. Perkembangbiakan generatif dimulai dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin  betina. Peleburan ini menghasilkan zigot, zigot inilah yang akan berkembang menjadi individu baru. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului oleh peristiwa penyerbukan yang kemudian diiringi oleh peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya atau sampainya serbuk sari ke kepala putik. Proses penyerbukan ini banyak melibatkan unsur lain di alam. Berikut adalah perantara penyerbukan pada tumbuhan Angin (Anemogami) Anemogami adalah penyerbukan yang dibantu oleh angin . Tanaman dengan bunga berukuran kecil, jumlah bunga banyak dan ringan, serta tid

Klasifikasi Makhluk Hidup (Penulisan Nama Ilmiah, Dasar dan Kriteria)

πŸ™‹πŸ™ŒSMPN MUARA KATI OO...YE!πŸ˜‚πŸ˜‚ Pada umumnya, hewan dan tumbuhan diberi nama dengan bahasa daerah di mana ia berada. Begitu banyaknya ragam bahasa dan dialek di bumi ini, maka suatu jenis makhluk hidup yang sama akan memiliki banyak nama. Hal ini bisa menimbulkan kerancuan. Contohnya, pepaya di Semarang dan Surabaya disebut kates, di Banyumas disebut gandul, di Jawa Barat disebut gedang. Padahal gedang oleh orang Surabaya berarti pisang. Keragaman nama boleh saja, dan tidak salah, karena itu adalah hasil dari proses budaya.  Untuk kepentingan keilmuan diperlukan standar penamaan agar tidak terjadi salah persepsi. Saat ini, pedoman penamaan makhluk hidup yang berlaku adalah nama ilmiah. Nama ilmiah pepaya sendiri adalah  Carica papaya . Adalah  Carolus Linnaeus , seorang ilmuwan asal Swedia yang meletakkan dasar cara pemberian nama makhluk hidup. Tata cara pemberian nama makhluk hidup ini dikenal dengan istilah binomial nomenklatur.  Berdasarkan sistem binomial nomenklatur tersebut, se

REPRODUKSI VEGETATIF PADA TUMBUHAN ANGIOSPERMAE

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿 Reproduksi Aseksual / Vegetatif Alami Tumbuhan Angiospermae Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang bakal bijinya berada di dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah ini selanjutnya akan berkembang menjadi buah sedangkan bakal biji akan berkembang menjadi biji. Tumbuhan bisa bereproduksi dengan menggunakan bagian tumbuhan itu sendiri seperti akar, batang, dan daun. Reproduksi seperti ini disebut reproduksi vegetatif atau disebut juga reproduksi aseksual, karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses pembuahan atau fertilisasi. Tumbuhan dapat melakukan reproduksi vegetatif/aseksual karena memiliki sel meristem. Sel meristem adalah sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ. Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi vegetatif/aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induknya. Pada artikel ini kita akan mempelajari mengenai