Langsung ke konten utama

ORGAN REPRODUKSI MANUSIA

Organ Reproduksi Pria 

Organ atau alat reproduksi pada pria dapat dibedakan menjadi dua, yaitu alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.


Alat Kelamin Luar

Alat kelamin luar adalah alat kelamin yang dapat diamati secara langsung karena terletak di bagian luar tubuh. Alat kelamin luar ini terdiri atas dua organ, yaitu penis dan skrotum.

a. Penis


Penis adalah organ reproduksi pria yang terbentuk dari otot, tidak ada satu pun tulang di dalam penis. Fungsi penis secara fisiologis adalah sebagai saluran kencing (urine) dan sebagai saluran sperma. Di ujung penis terdapat kulup (prepuce), yaitu struktur menyerupai lipatan kulit. Kulup inilah yang dipotong saat seorang pria dikhitan.

b. Skrotum


Skrotum adalah organ reproduksi pria yang terletak di dekat penis dan berbentuk seperti kantung. Pada skrotum terdapat sepasang testis (buah zakar) yang berbentuk bulat telur. Skrotum berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma. Itulah kenapa lapisan kulit pada skrotum berlipat-lipat, yang tidak mungkin dihaluskan dengan operasi plastik sekalipun.

Alat Kelamin Dalam

Alat kelamin dalam adalah alat kelamin yang terdapat di bagian dalam tubuh, serta tidak dapat diamati secara langsung. Alat kelamin dalam pada pria terdiri atas testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.

a. Testis


Testis atau buah zakar terdapat pada skrotum, berjumlah sepasang (dua buah), dan berbentuk bulat telur. Fungsi testis adalah untuk memproduksi sel sperma dan hormon testosteron. Produksi sperma dan hormon testosteron ini dimulai pada saat seorang pria berusia antara 13 hingga 14 tahun.

b. Saluran sperma


Saluran sperma terdiri atas epididimis dan vas deferens. Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Pada saluran inilah sel kelamin jantan (sperma) disimpan sementara waktu sampai berkembang sempurna, untuk kemudian bergerak menuju saluran berikutnya yaitu vas deferens.
Vas deferens adalah saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra, yang mempunyai fungsi sebagai sebagai jalan sperma menuju uretra.

c. Uretra


Uretra adalah saluran akhir dari saluran reproduksi pria yang terdapat di dalam penis. Uretra mempunyai  fungsi sebagai saluran keluarnya sperma sekaligus urin.

d. Kelenjar reproduksi


Kelenjar reproduksi mempunyai fungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang nantinya akan bercampur dengan sel sperma menjadi air mani (semen).
Kelenjar reproduksi pada pria terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat, serta kelenjar cowper (bulbouretra)
  1. Vesikula Seminalis adalah kelenjar reproduksi yang terletak di belakang kantung kemih dan mempunyai bentuk seperti kantung kusut berukuran kecil. Vesikula seminalis berfungsi menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa, hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
  2. Kelenjar Prostat adalah kelenjar reproduksi  yang berfungsi menghasilkan cairan keputih-putihan dengan pH sedikit asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat yaitu: 
    • Asam sitrat untuk menghasilkan energi.
    • Enzim pepsinogen, lizosim, dan amylase
    • Seminal plasmin. Fungsi seminal plasmin adalah sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri di dalam saluran reproduksi.
  3. Kelenjar Cowper (Bulbouretra) bertugas melindungi sperma dengan cara menghasilkan lendir dan cairan yang bersifat basa. Cairan dengan pH basa ini akan menetralkan urin yang tersisa di dalam uretra, serta melapisi uretra. Perlu diketahui bahwa urin memiliki pH asam. Dengan bantuan kelenjar cowper ini sperma tidak akan rusak selama ejakulasi. 

Bagaimana organ reproduksi pria bekerja?


Sperma yang dihasilkan testis akan bercampur dengan getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar reproduksi sehingga terbentuk campuran antara zat cair dan zat padat, yang disebut semen (air mani).

Semen inilah yang dikeluarkan melalui uretra. Pada umumnya volume semen yang dikeluarkan oleh manusia adalah sebanyak 2,5-5 mililiter (mL). Tiap 1 mililiter terkandung 50-150 juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut nantinya hanya ada satu sel sperma yang akan berhasil membuahi sel telur.


Organ Reproduksi Wanita.

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah
memasuki masa pubertas.

Sama halnya dengan laki-laki, organ reproduksi pada wanita juga dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam


Alat Kelamin Luar


Alat kelamin luar wanita terdiri atas vulva, labium, dan saluran kelamin. Vulva adalah celah terluar alat kelamin wanita, celah ini dibatasi oleh sepasang bibir sebelah kanan dan kiri yang disebut labium. Ke dalam vulva bermuara dua saluran yaitu saluran urin dan saluran kelamin (vagina).

Alat Kelamin Dalam


Organ atau alat kelamin dalam pada wanita terdiri dari ovarium, saluran kelamin, dan vagina.

1. Ovarium


Ovarium atau indung telur, merupakan organ reproduksi yang terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berjumlah sepasang dan berbentuk seperti telur.
Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel inilah sel telur (ovum) berkembang.


2. Saluran kelamin


Saluran kelamin pada wanita terdiri atas saluran telur (tuba fallopi), uterus, dan vagina

  1. Saluran telur (tuba fallopi), Saluran telur (tuba fallopi) atau oviduk berjumlah sepasang, panjangnya sekitar 10 cm, saluran ini menghubungkan ovarium dengan uterus/rahim. Tuba fallopi berakhir dalam struktur berbentuk menyerupai corong yang disebut infundibulum, yang ditutupi oleh fimbriae. Fimbriae menangkap sel telur yang dilepaskan oleh ovarium.
    • Fungsi saluran telur ini membawa sel telur dari infundibulum ke uterus. Pada organ inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan. Setelah terjadi fertilisasi, saluran telur akan menyalurkan zigot (hasil fertilisasi) menuju uterus.
  2. Uterus atau rahim, Uterus atau rahim berfungsi sebagai tempat perkembangan janin selama kehamilan. Organ ini memiliki dinding yang tebal. Pada wanita yang tidak hamil, ketebalan dinding rahim bervariasi selama siklus menstruasi bulanan.
    • Dinding rahim (endometrium) memiliki peranan penting dalam pembentukan plasenta. Plasenta sendiri merupakan organ yang memberi suplai nutrisi yang dibutuhkan bayi selama masa perkembangannya.
3. Vagina

Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim. Vagina tersusun atas otot-otot yang elastis dan dilapisi selaput membran tipis yang kita kenal sebagai selaput dara (hymen).

Vagina juga berfungsi sebagai saluran darah menstruasi dari rahim dan jalan lahir bayi. Pada saat seorang bayi akan lahir terjadi kontraksi pada otot-otot pada dinding rahim. Kontraksi inilah yang akan mendorong bayi ke vagina.

Tahukah kamu:

Saat seorang wanita hamil, rahim akan mengembang hingga berukuran 30 cm, menyesuaikan dengan perkembangan bayi. Bandingkan dalam kondisi normal (tidak dalam keadaan hamil), ukuran rahim hanya sebesar 5 cm.

Disalin dari :
https://smp.prasacademy.com/2017/08/organ-reproduksi-wanita.html?m=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN

  Penyerbukan dan Fertilisasi Pada Tumbuhan ฤisamping alat reproduksi vegetatif, tumbuhan juga mempunyai sel kelamin yang berfungsi  sebagai alat perkembangbiakan/reproduksi. Karena itu selain reproduksi vegetatif/aseksual, tumbuhan juga bereproduksi secara generatif/seksual. Perkembangbiakan generatif/seksual melibatkan sel-sel kelamin. Perkembangbiakan generatif dimulai dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin  betina. Peleburan ini menghasilkan zigot, zigot inilah yang akan berkembang menjadi individu baru. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului oleh peristiwa penyerbukan yang kemudian diiringi oleh peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya atau sampainya serbuk sari ke kepala putik. Proses penyerbukan ini banyak melibatkan unsur lain di alam. Berikut adalah perantara penyerbukan pada tumbuhan Angin (Anemogami) Anemogami adalah penyerbukan yang dibantu oleh angin . Tanaman dengan bunga berukuran kecil, jumlah bunga banyak dan ringan, serta tid

Klasifikasi Makhluk Hidup (Penulisan Nama Ilmiah, Dasar dan Kriteria)

๐Ÿ™‹๐Ÿ™ŒSMPN MUARA KATI OO...YE!๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ Pada umumnya, hewan dan tumbuhan diberi nama dengan bahasa daerah di mana ia berada. Begitu banyaknya ragam bahasa dan dialek di bumi ini, maka suatu jenis makhluk hidup yang sama akan memiliki banyak nama. Hal ini bisa menimbulkan kerancuan. Contohnya, pepaya di Semarang dan Surabaya disebut kates, di Banyumas disebut gandul, di Jawa Barat disebut gedang. Padahal gedang oleh orang Surabaya berarti pisang. Keragaman nama boleh saja, dan tidak salah, karena itu adalah hasil dari proses budaya.  Untuk kepentingan keilmuan diperlukan standar penamaan agar tidak terjadi salah persepsi. Saat ini, pedoman penamaan makhluk hidup yang berlaku adalah nama ilmiah. Nama ilmiah pepaya sendiri adalah  Carica papaya . Adalah  Carolus Linnaeus , seorang ilmuwan asal Swedia yang meletakkan dasar cara pemberian nama makhluk hidup. Tata cara pemberian nama makhluk hidup ini dikenal dengan istilah binomial nomenklatur.  Berdasarkan sistem binomial nomenklatur tersebut, se

REPRODUKSI VEGETATIF PADA TUMBUHAN ANGIOSPERMAE

๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ Reproduksi Aseksual / Vegetatif Alami Tumbuhan Angiospermae Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang bakal bijinya berada di dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah ini selanjutnya akan berkembang menjadi buah sedangkan bakal biji akan berkembang menjadi biji. Tumbuhan bisa bereproduksi dengan menggunakan bagian tumbuhan itu sendiri seperti akar, batang, dan daun. Reproduksi seperti ini disebut reproduksi vegetatif atau disebut juga reproduksi aseksual, karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses pembuahan atau fertilisasi. Tumbuhan dapat melakukan reproduksi vegetatif/aseksual karena memiliki sel meristem. Sel meristem adalah sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ. Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi vegetatif/aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induknya. Pada artikel ini kita akan mempelajari mengenai