Langsung ke konten utama

Pengantar IPA



Dalam keseharian kita, kita berinteraksi dengan beragam makhluk hidup maupun benda mati. Benda-benda serta makhluk hidup ini akan kita pelajari dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Untuk mempelajari benda-benda di sekitar kita, langkah awalnya dapat dilakukan melalui pengamatan (observasi). Dari pengamatan kemudian berlanjut ke penyelidikan.

Penyelidikan ilmiah melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, yaitu pengamatan, membuat inferensi, dan mengomunikasikan.

1. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi. Observasi dilakukan dengan menggunakan panca indra, termasuk juga melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang tepat.

2. Membuat Inferensi

Membuat inferensi adalah membuat penjelasan berdasarkan hasil pengamatan. Inferensi ini digunakan untuk menemukan pola-pola atau hubungan antar-aspek yang diamati, serta untuk membuat perkiraan.

3. Mengomunikasikan

Komunikasi adalah satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam penyelidikan ilmiah. Mengomunikasikan hasil penyelidikan ilmiah baik secara lisan, tulisan, maupun grafis, membutuhkan keahlian tersendiri. Hal yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam berbagai macam bentuk seperti tabel, grafik, bagan, dan lainnya; gambar dan ilustrasi yang relevan, dan sebagainya.

Objek yang Dipelajari


Dalam IPA dipelajari seluruh benda di alam semesta dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Objek tersebut dapat berupa benda yang sangat kecil (renik), misalnya bakteri, virus, bahkan partikel-partikel penyusun atom, hingga benda-benda yang berukuran sangat besar, misalnya lautan, bumi, matahari hingga jagat raya.

Saat ini, penyelidikan mengenai alam semesta telah menghasilkan berbagai kumpulan pengetahuan yang komplek. Guna memudahkan, para ilmuan menggolongkan pengetahuan-pengetahuan tersebut  menjadi empat (4) golongan, yaitu sebagai berikut.

  1. Fisika, adalah ilmu yang mempelajari mengenai aspek mendasar alam, misalnya materi, energi, gaya, gerak, panas, cahaya, dan berbagai gejala alam fisik lainnya.
  2. Kimia, adalah ilmu yang mempelajari tentang penyusun dan perubahan zat.
  3. Biologi, adalah ilmu yang mempelajari mengenai sistem kehidupan mulai dari ukuran renik sampai dengan lingkungan yang sangat luas.
  4. Ilmu Bumi dan Antariksa, adalah ilmu yang mempelajari mengenai asal mula bumi, perkembangan dan keadaan saat ini, bintang-bintang, planet-planet, dan berbagai benda langit lainnya.
Sumber :
https://smp.prasacademy.com/2018/01/Pengantar-IPA-Dasar.html?m=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi Makhluk Hidup (Penulisan Nama Ilmiah, Dasar dan Kriteria)

๐Ÿ™‹๐Ÿ™ŒSMPN MUARA KATI OO...YE!๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ Pada umumnya, hewan dan tumbuhan diberi nama dengan bahasa daerah di mana ia berada. Begitu banyaknya ragam bahasa dan dialek di bumi ini, maka suatu jenis makhluk hidup yang sama akan memiliki banyak nama. Hal ini bisa menimbulkan kerancuan. Contohnya, pepaya di Semarang dan Surabaya disebut kates, di Banyumas disebut gandul, di Jawa Barat disebut gedang. Padahal gedang oleh orang Surabaya berarti pisang. Keragaman nama boleh saja, dan tidak salah, karena itu adalah hasil dari proses budaya.  Untuk kepentingan keilmuan diperlukan standar penamaan agar tidak terjadi salah persepsi. Saat ini, pedoman penamaan makhluk hidup yang berlaku adalah nama ilmiah. Nama ilmiah pepaya sendiri adalah  Carica papaya . Adalah  Carolus Linnaeus , seorang ilmuwan asal Swedia yang meletakkan dasar cara pemberian nama makhluk hidup. Tata cara pemberian nama makhluk hidup ini dikenal dengan istilah binomial nomenklatur.  Berdasarkan sistem binomial nomenklatur tersebut, se

REPRODUKSI GENERATIF PADA TUMBUHAN

  Penyerbukan dan Fertilisasi Pada Tumbuhan ฤisamping alat reproduksi vegetatif, tumbuhan juga mempunyai sel kelamin yang berfungsi  sebagai alat perkembangbiakan/reproduksi. Karena itu selain reproduksi vegetatif/aseksual, tumbuhan juga bereproduksi secara generatif/seksual. Perkembangbiakan generatif/seksual melibatkan sel-sel kelamin. Perkembangbiakan generatif dimulai dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin  betina. Peleburan ini menghasilkan zigot, zigot inilah yang akan berkembang menjadi individu baru. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului oleh peristiwa penyerbukan yang kemudian diiringi oleh peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya atau sampainya serbuk sari ke kepala putik. Proses penyerbukan ini banyak melibatkan unsur lain di alam. Berikut adalah perantara penyerbukan pada tumbuhan Angin (Anemogami) Anemogami adalah penyerbukan yang dibantu oleh angin . Tanaman dengan bunga berukuran kecil, jumlah bunga banyak dan ringan, serta tid

REPRODUKSI VEGETATIF PADA TUMBUHAN ANGIOSPERMAE

๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ Reproduksi Aseksual / Vegetatif Alami Tumbuhan Angiospermae Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang bakal bijinya berada di dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah ini selanjutnya akan berkembang menjadi buah sedangkan bakal biji akan berkembang menjadi biji. Tumbuhan bisa bereproduksi dengan menggunakan bagian tumbuhan itu sendiri seperti akar, batang, dan daun. Reproduksi seperti ini disebut reproduksi vegetatif atau disebut juga reproduksi aseksual, karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses pembuahan atau fertilisasi. Tumbuhan dapat melakukan reproduksi vegetatif/aseksual karena memiliki sel meristem. Sel meristem adalah sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ. Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi vegetatif/aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induknya. Pada artikel ini kita akan mempelajari mengenai